Banyak kesimpulan studi menyebut internet adalah biang penyebab gangguan kesehatan mental di zaman serba modern. Tapi, jangan terburu-buru memutuskan untuk meninggalkan iPhone dan melupakan Facebook dan Twitter Anda. Penelitian terbaru mengungkap akses internet secara teratur bisa memberikan perasaan bahagia.
Sebuah penelitian Chartered Institute of IT di Inggris atau CBS menemukan hubungan antara akses internet dan kesejahteraan. Akses informasi yang terbuka luas memberi manfaat bagi semua orang, termasuk orang dengan pendapatan rendah di negara berkembang, dan wanita.
Seperti dikutip dari laman majalah Time, akses internet memberi perasaan lebih baik tentang hidup mereka. Michael Willmott, seorang peneliti mengatakan, "Analisis menunjukkan bahwa IT memungkinkan dan meningkatkan pemberdayaan dalam masyarakat, meningkatkan kebebasan dan kontrol yang berpengaruh positif pada kebahagiaan."
Dalam studinya, BCS menganalisis data dari 35.000 orang di seluruh dunia selama 2005-2007. Survei menunjukkan penggunaan internet yang menentukan kebahagiaan termasuk pengaruh gender, umur, pendapatan dan pendidikan.
Carol Graham, dari Brookings Institution di Washington, sependapat dengan kesimpulan survei. Menurutnya, internet di negara berkembang memungkinkan orang melepaskan kendala waktu dan jarak dalam berkomunikasi sekaligus memudahkan memperoleh informasi.
Menariknya, akses IT lebih berpengaruh terhadap wanita dibandingkan pria. Internet memungkinkan wanita untuk berkomunikasi dengan dunia luar, mengakses jaringan dan memperoleh pertemanan yang sulit diperoleh dalam transportasi dan komunikasi yang tidak ideal.
Sebuah penelitian Chartered Institute of IT di Inggris atau CBS menemukan hubungan antara akses internet dan kesejahteraan. Akses informasi yang terbuka luas memberi manfaat bagi semua orang, termasuk orang dengan pendapatan rendah di negara berkembang, dan wanita.
Seperti dikutip dari laman majalah Time, akses internet memberi perasaan lebih baik tentang hidup mereka. Michael Willmott, seorang peneliti mengatakan, "Analisis menunjukkan bahwa IT memungkinkan dan meningkatkan pemberdayaan dalam masyarakat, meningkatkan kebebasan dan kontrol yang berpengaruh positif pada kebahagiaan."
Dalam studinya, BCS menganalisis data dari 35.000 orang di seluruh dunia selama 2005-2007. Survei menunjukkan penggunaan internet yang menentukan kebahagiaan termasuk pengaruh gender, umur, pendapatan dan pendidikan.
Carol Graham, dari Brookings Institution di Washington, sependapat dengan kesimpulan survei. Menurutnya, internet di negara berkembang memungkinkan orang melepaskan kendala waktu dan jarak dalam berkomunikasi sekaligus memudahkan memperoleh informasi.
Menariknya, akses IT lebih berpengaruh terhadap wanita dibandingkan pria. Internet memungkinkan wanita untuk berkomunikasi dengan dunia luar, mengakses jaringan dan memperoleh pertemanan yang sulit diperoleh dalam transportasi dan komunikasi yang tidak ideal.
No comments:
Post a Comment