Sampe sekarang belum semua orang setuju kalo para junkie (pemakai) yang mau lepas dari ketergantungan dibantu dengan cara ini.
Tapi ada yang muncul lagi subtitusi baru namanya : Subutex!
Barangkali kalian belum denger soal Subutex. Tapi di kalangan junkie, barang satu ini makin hari makin sering disebut namanya. Banyak dicari oleh para pemakai putaw dan heroin, sekaligus juga nimbulin kontroversi.
Ya, subutex emang bisa dibilang pendatang baru. Subutex yang fisiknya berbentuk tablet kecil lonjong ini, konon berasal dari keluarga psikotoprika. Yaitu drug yang di buat secara sengaja, dengan bahan zat- zat kimiawi sintetis. Cuma aja beda dengan saodara dahulunya (erimin), subutex nggak dapat didapat buat disalahgunakan. Subutex biasanya dipegang sama dokter- dokter ahli adiksi.
Subutex sebenarnya merek dagang. Isinya hanya buprenorfin. Buprenorfin merupakan zat yang bersifat parsialagonis terhadap putaw dan heroin. Jadi kalo dipake, pemakenya tetap merasakan sensasi seperti mereka memakai putaw atau heroin. Namun didalam tubuhnya sebenarnya buprenorfin ini melawan racun p[utaw dan heroin, sehingga pemakainya pelan –pelan bisa melepaskan diri dari ketergantungannya terhadap putaw dan jeroin.
Itu dia subutex dimanfaatkan sebagai substitusi disaat para junkie sedang menjalani proses penyembuhan. Selain itu pemakaian subtitusi subutex relative simple dan bersahabat dengan kantong dibandingkan dengan metadon. Tapi meskipun subtitusi subutex memiliki tujuan yang mulia seperti subtitusi metadon, tetap aja ada efek sampingnya. Apalagi kalo bukan soal ketergantungan juga.
Pada hakikatnya kan subutex maupun metadon berusaha menolong junkie melepaskan ketergantungan terhadap putaw dan heroin dengan cara mengalihkan ketergantungan terhadap dirinya. Jadi walaupun ketergantungan tersebut sukses dialihkan, si junkie masih harus berjuang lagi buat melepaskan ketergantungan terhadap subutex dan metadon.
Jadi intinya ini sih namanya perjuangan tiada akhir! Capek kaliii…
Makanya mendingan jangan berhubungan dengan Drugs deh! (Kid – oest News : dari berbagai sumber).
Tapi ada yang muncul lagi subtitusi baru namanya : Subutex!
Barangkali kalian belum denger soal Subutex. Tapi di kalangan junkie, barang satu ini makin hari makin sering disebut namanya. Banyak dicari oleh para pemakai putaw dan heroin, sekaligus juga nimbulin kontroversi.
Ya, subutex emang bisa dibilang pendatang baru. Subutex yang fisiknya berbentuk tablet kecil lonjong ini, konon berasal dari keluarga psikotoprika. Yaitu drug yang di buat secara sengaja, dengan bahan zat- zat kimiawi sintetis. Cuma aja beda dengan saodara dahulunya (erimin), subutex nggak dapat didapat buat disalahgunakan. Subutex biasanya dipegang sama dokter- dokter ahli adiksi.
Subutex sebenarnya merek dagang. Isinya hanya buprenorfin. Buprenorfin merupakan zat yang bersifat parsialagonis terhadap putaw dan heroin. Jadi kalo dipake, pemakenya tetap merasakan sensasi seperti mereka memakai putaw atau heroin. Namun didalam tubuhnya sebenarnya buprenorfin ini melawan racun p[utaw dan heroin, sehingga pemakainya pelan –pelan bisa melepaskan diri dari ketergantungannya terhadap putaw dan jeroin.
Itu dia subutex dimanfaatkan sebagai substitusi disaat para junkie sedang menjalani proses penyembuhan. Selain itu pemakaian subtitusi subutex relative simple dan bersahabat dengan kantong dibandingkan dengan metadon. Tapi meskipun subtitusi subutex memiliki tujuan yang mulia seperti subtitusi metadon, tetap aja ada efek sampingnya. Apalagi kalo bukan soal ketergantungan juga.
Pada hakikatnya kan subutex maupun metadon berusaha menolong junkie melepaskan ketergantungan terhadap putaw dan heroin dengan cara mengalihkan ketergantungan terhadap dirinya. Jadi walaupun ketergantungan tersebut sukses dialihkan, si junkie masih harus berjuang lagi buat melepaskan ketergantungan terhadap subutex dan metadon.
Jadi intinya ini sih namanya perjuangan tiada akhir! Capek kaliii…
Makanya mendingan jangan berhubungan dengan Drugs deh! (Kid – oest News : dari berbagai sumber).
No comments:
Post a Comment