Meningkatnya jumlah orang yang kegemukan di kalangan pemuda Amerika dapat merusak masa depan militer AS karena orang yang direkrut berpotensi terlalu gemuk untuk melakukan tugas militer, kata dua purnawirawan jenderal, Jumat (1/5/2010).
"Angka kegemukan mengancam kesehatan Amerikat dan kekuatan masa depan militer kita secara keseluruhan," kata pensiunan jenderal, John Shalikashvili dan Hugh Shelton, keduanya mantan pemimpin Kepala Staf Gabungan AS, dalam satu komentar.
Kegemukan membuat gugur makin banyak orang yang akan direkrut untuk bertugas di militer dibandingkan dengan faktor medis lain, tulis kedua mantan panglima itu di Washington Post.
Kedua jenderal tersebut mendesak Kongres untuk menngesahkan peraturan yang akan menjamin gizi lebih di sekolah dan menawarkan lebih banyak sayuran, buah, serta makanan dari gandum dan pada saat yang sama mengurangi kandungan tinggi gula, sodium, dan lemak buat anak-anak. "Kami menganggap masalah ini sangat serius dari perspektif keamanan nasional sehingga kami bergabung dengan lebih dari 130 pensiunan jenderal lain, laksamana, dan pemimpin senior militer dalam menyerukan Kongres agar mengesahkan peraturan baru mengenai gizi buat anak-anak," tulis kedua mantan komandan itu, bagian dari kelompok nirlaba yang disebut Mission: Readiness.
Satu studi yang disiarkan pada Maret memperingatkan makin banyak anak Amerika menjadi sangat gemuk pada usia sangat muda sehingga mereka menghadapi risiko tewas beberapa dasawarsa lebih muda dibandingkan dengan anak-anak dengan berat normal dan menderita sakit usia tua saat mereka berusia 20 tahun.
Militer AS juga menghadapi masalah dengan tentara yang sudah bertugas, tetapi memiliki tubuh tambun. Sebagian tentara kehilangan promosi akibat kegagalan mereka untuk memenuhi standar kesehatan.
Meskipun militer menghadapi angka perekrutan yang memecahkan rekor tahun lalu, para pejabat mengatakan bahwa masalah kegemukan yang meningkat pada gilirannya dapat menjadi gangguan serius bagi upaya perekrutan.
Kedua pensiunan jenderal tersebut sepakat dengan rencana pemerintahan Presiden Barack Obama untuk menambah dana sebesar satu miliar dollar AS per tahun selama 10 tahun ke depan bagi program gizi anak.
Menanam modal pada sektor gizi masuk akal karena negara itu sudah mengeluarkan 75 miliar dollar AS per tahun untuk biaya medis yang berkaitan dengan kegemukan, kata mereka.
Dengan mengutip jumlah dari Walter Reed Army Institute of Research, mereka mengatakan di dalam komentar mereka bahwa bagian orang yang berpotensi direkrut dan gagal dalam pemeriksaan fisik karena mereka sangat gendut telah melonjak hampir 70 persen sejak tahun 1995.
Shalikashvili, yang memimpin Kepala Staf Gabungan AS dari tahun 1993 sampai 1997, dan Shelton, yang memangku jabatan yang sama dari tahun 1997 sampai 2001, mengutip peraturan peluncuran sekolah yang disahkan tahun 1946 sebagai contoh.
Pada saat yang sama para pemimpin militer mengakui, gizi buruk mengurangi calon yang berkualitas bagi angkatan bersenjata, kata mereka. "Kita harus bertindak, sebagaimana kita lakukan setelah Perang Dunia II, untuk memastikan bahwa anak-anak kita pada satu hari dapat mempertahankan negara kita jika itu diperlukan," kata mereka.
Sumber : kompas.com
"Angka kegemukan mengancam kesehatan Amerikat dan kekuatan masa depan militer kita secara keseluruhan," kata pensiunan jenderal, John Shalikashvili dan Hugh Shelton, keduanya mantan pemimpin Kepala Staf Gabungan AS, dalam satu komentar.
Kegemukan membuat gugur makin banyak orang yang akan direkrut untuk bertugas di militer dibandingkan dengan faktor medis lain, tulis kedua mantan panglima itu di Washington Post.
Kedua jenderal tersebut mendesak Kongres untuk menngesahkan peraturan yang akan menjamin gizi lebih di sekolah dan menawarkan lebih banyak sayuran, buah, serta makanan dari gandum dan pada saat yang sama mengurangi kandungan tinggi gula, sodium, dan lemak buat anak-anak. "Kami menganggap masalah ini sangat serius dari perspektif keamanan nasional sehingga kami bergabung dengan lebih dari 130 pensiunan jenderal lain, laksamana, dan pemimpin senior militer dalam menyerukan Kongres agar mengesahkan peraturan baru mengenai gizi buat anak-anak," tulis kedua mantan komandan itu, bagian dari kelompok nirlaba yang disebut Mission: Readiness.
Satu studi yang disiarkan pada Maret memperingatkan makin banyak anak Amerika menjadi sangat gemuk pada usia sangat muda sehingga mereka menghadapi risiko tewas beberapa dasawarsa lebih muda dibandingkan dengan anak-anak dengan berat normal dan menderita sakit usia tua saat mereka berusia 20 tahun.
Militer AS juga menghadapi masalah dengan tentara yang sudah bertugas, tetapi memiliki tubuh tambun. Sebagian tentara kehilangan promosi akibat kegagalan mereka untuk memenuhi standar kesehatan.
Meskipun militer menghadapi angka perekrutan yang memecahkan rekor tahun lalu, para pejabat mengatakan bahwa masalah kegemukan yang meningkat pada gilirannya dapat menjadi gangguan serius bagi upaya perekrutan.
Kedua pensiunan jenderal tersebut sepakat dengan rencana pemerintahan Presiden Barack Obama untuk menambah dana sebesar satu miliar dollar AS per tahun selama 10 tahun ke depan bagi program gizi anak.
Menanam modal pada sektor gizi masuk akal karena negara itu sudah mengeluarkan 75 miliar dollar AS per tahun untuk biaya medis yang berkaitan dengan kegemukan, kata mereka.
Dengan mengutip jumlah dari Walter Reed Army Institute of Research, mereka mengatakan di dalam komentar mereka bahwa bagian orang yang berpotensi direkrut dan gagal dalam pemeriksaan fisik karena mereka sangat gendut telah melonjak hampir 70 persen sejak tahun 1995.
Shalikashvili, yang memimpin Kepala Staf Gabungan AS dari tahun 1993 sampai 1997, dan Shelton, yang memangku jabatan yang sama dari tahun 1997 sampai 2001, mengutip peraturan peluncuran sekolah yang disahkan tahun 1946 sebagai contoh.
Pada saat yang sama para pemimpin militer mengakui, gizi buruk mengurangi calon yang berkualitas bagi angkatan bersenjata, kata mereka. "Kita harus bertindak, sebagaimana kita lakukan setelah Perang Dunia II, untuk memastikan bahwa anak-anak kita pada satu hari dapat mempertahankan negara kita jika itu diperlukan," kata mereka.
Sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment