Setelah berhubungan seksual, tidak jarang pria kebingungan mencari kondom yang tadinya melekat di bagian kelaminnya tiba-tiba raib. Setelah beberapa saat barulah tersadar bahwa kondom terjebak di dalam kelamin si wanita.
“Kalau lepas, ya tinggal ambil saja. Panjang vagina wanita kan hanya sekitar 14 cm jadi masih bisa terjangkau dengan tangan. Tapi kalau kesusahan, sebaiknya kunjungi dokter ahli untuk mendapat bantuan,” kata dr Ifzal Asril SpOG.
Penelitian menunjukkan bahwa kondom jarang terlepas secara penuh pada saat berhubungan seksual. Rata-rata hanya 2 persen saja kasus kondom lepas selama berhubungan seksual. Itu pun dikarenakan pemakaian yang tidak tepat.
Namun menurut dr Ifzal, penyebab utama kondom lepas dalam vagina justru lebih banyak karena tidak segera menarik penis setelah berhubungan intim.
“Setelah ejakulasi dan berhubungan, harusnya penis langsung ditarik dari vagina. Jika tidak, penis yang mengecil akan membuat pemakaian kondom melonggar dan akhirnya tidak terbawa saat penis ditarik. Jadi setelah ejakulasi jangan membiarkan penis lama-lama di dalam vagina,” jelas dokter lulusan FKUI.
Terlepasnya kondom pada saat penarikan (penis ditarik dari vagina) setelah ejakulasi dapat diminimalisasi jika lingkaran kondom dipegang pada saat penarikan. Bagaimanapun juga, jika kondom terlepas, sebenarnya tidak akan jauh masuk ke dalam vagina dan dapat ditarik langsung tanpa operasi.
Penyebab lainnya yang membuat kondom lepas menurut dr Ifzal adalah ukuran kondom yang tidak sesuai dengan penis.
Jika laki-laki sadar bahwa kondom terlepas, dia harus mengatakan kepada pasangannya supaya bisa cepat meminum pil kontrasepsi darurat (Emergency Contraceptive Pill/ECP) jika tidak ingin terjadi kehamilan.
Kandungan dalam pil ECP adalah hormon estrogen dan sejumlah progestin yang bisa menurunkan risiko hamil setelah hubungan intim yang tidak terlindungi. Pil ECP sangat efektif bekerja jika diminum tidak lebih dari 3 hari atau 72 jam setelah melakukan seks.
“Banyak yang jual pil kontrasepsi darurat dan khasiatnya cukup efektif mencegah kehamilan. Bisa juga dengan cara membilas dan memberi cairan spermisit pada vagina segera setelah kondom diambil dari dalam vagina,” tutur Dr Ifzal yang kini berpraktik di RSAB Hermina Jatinegara.
Namun yang perlu diketahui, fungsi utama pil ECP adalah untuk mencegah kehamilan, bukan untuk merusak janin atau menggugurkan kandungan yang sudah terbentuk
“Kalau lepas, ya tinggal ambil saja. Panjang vagina wanita kan hanya sekitar 14 cm jadi masih bisa terjangkau dengan tangan. Tapi kalau kesusahan, sebaiknya kunjungi dokter ahli untuk mendapat bantuan,” kata dr Ifzal Asril SpOG.
Penelitian menunjukkan bahwa kondom jarang terlepas secara penuh pada saat berhubungan seksual. Rata-rata hanya 2 persen saja kasus kondom lepas selama berhubungan seksual. Itu pun dikarenakan pemakaian yang tidak tepat.
Namun menurut dr Ifzal, penyebab utama kondom lepas dalam vagina justru lebih banyak karena tidak segera menarik penis setelah berhubungan intim.
“Setelah ejakulasi dan berhubungan, harusnya penis langsung ditarik dari vagina. Jika tidak, penis yang mengecil akan membuat pemakaian kondom melonggar dan akhirnya tidak terbawa saat penis ditarik. Jadi setelah ejakulasi jangan membiarkan penis lama-lama di dalam vagina,” jelas dokter lulusan FKUI.
Terlepasnya kondom pada saat penarikan (penis ditarik dari vagina) setelah ejakulasi dapat diminimalisasi jika lingkaran kondom dipegang pada saat penarikan. Bagaimanapun juga, jika kondom terlepas, sebenarnya tidak akan jauh masuk ke dalam vagina dan dapat ditarik langsung tanpa operasi.
Penyebab lainnya yang membuat kondom lepas menurut dr Ifzal adalah ukuran kondom yang tidak sesuai dengan penis.
Jika laki-laki sadar bahwa kondom terlepas, dia harus mengatakan kepada pasangannya supaya bisa cepat meminum pil kontrasepsi darurat (Emergency Contraceptive Pill/ECP) jika tidak ingin terjadi kehamilan.
Kandungan dalam pil ECP adalah hormon estrogen dan sejumlah progestin yang bisa menurunkan risiko hamil setelah hubungan intim yang tidak terlindungi. Pil ECP sangat efektif bekerja jika diminum tidak lebih dari 3 hari atau 72 jam setelah melakukan seks.
“Banyak yang jual pil kontrasepsi darurat dan khasiatnya cukup efektif mencegah kehamilan. Bisa juga dengan cara membilas dan memberi cairan spermisit pada vagina segera setelah kondom diambil dari dalam vagina,” tutur Dr Ifzal yang kini berpraktik di RSAB Hermina Jatinegara.
Namun yang perlu diketahui, fungsi utama pil ECP adalah untuk mencegah kehamilan, bukan untuk merusak janin atau menggugurkan kandungan yang sudah terbentuk
No comments:
Post a Comment