Monday, August 30, 2010

Asal Usul Kisah 1001 Malam

Kita tentu sering mendengar kisah tentang Alladin dan lampu ajaibnya, kisah tentang Sinbad si Pelaut, atau kisah tentang Abu Nawas. Masih banyak lagi kisah2 selain cerita2 tersebut di atas yang termasuk dalam cerita 1001 malam. Akan tetapi, tahukah anda dari mana cerita2 ini berasal?

Alkisah ada seorang raja yang sangat berkuasa di sebuah tempat di Timur Tengah. Sang raja memiliki seorang permaisuri yang sangat cantik dan sangat disayang oleh sang raja.

Akan tetapi, alangkah murkanya sang raja begitu mengetahui sang permaisuri terlibat cinta terlarang dengan salah seorang prajuritnya. Sang raja lantas menghukum mati sang permaisuri, begitu pula si prajurit. Dan semenjak saat itu, sang raja memiliki dendam yang sangat dalam kepada setiap kaum Hawa.


Meskipun demikian, dia ingin terus menikah. Akan tetapi karena dendamnya terhadap wanita, sang raja menghukum mati setiap permaisuri barunya sehari setelah hari pernikahan. (Mungkin gak ingin permaisurinya selingkuh lagi kali, yak...). Begitulah seterusnya, setiap hari raja yang kejam ini memilih seorang wanita untuk dinikahinya, dan dapat dipastikan wanita yang dipilihnya akan mati keesokan harinya. Rakyat pun was-was oleh perilaku sang raja, terutama yang memiliki anak perempuan, karena takut dipilih oleh raja dan kemudian dihukum mati.

Pada suatu ketika, penasihat raja tak mampu lagi mencari wanita perawan, namun raja mendapati ada seorang wanita cantik yang belum menikah yang tidak lain adalah anak dari penasihat raja. Sang penasihat kebingungan mengingat nasib yang menanti anak perempuannya itu. Dia juga tidak dapat menolak permintaan sang raja, karena akibatnya akan lebih berat: hukuman mati bagi dirinya begitu juga anak perempuannya. Alhasil, sang penasehat hanya bisa pasrah menerima lamaran sang raja. Namun diam2, anak dari sang penasehat ini memiliki rencana untuk memberi pelajaran kepada sang raja.

Pada malam hari setelah pesta pernikahan, pasangan baru ini hendak beranjak menuju tempat tidur. Sang permaisuri, menceritakan sebuah kisah yang hebat kepada sang raja. Sebegitu serunya kisah yang diceritakan permaisuri sampai2 sang raja sangat betah untuk mengikuti ceritanya tanpa rasa kantuk sedikitpun. Saat cerita sedang seru2nya, permaisuri menghentikan ceritanya itu dan berjanji untuk menceritakan lanjutannya besok malam. Sang raja pun segera tidur, dan besoknya, sepanjang hari raja sangat penasaran akan lanjutan cerita permaisurinya itu, mau tidak mau hukuman mati untuk permaisurinya ditunda. Dia tidak sabar menanti malam tiba untuk mendengarkan lanjutan ceritanya.

Malam pun tiba dan permaisuri kembali melanjutkan ceritanya. Ketika satu cerita berakhir, ia melanjutkannya dengan kisah baru yang tidak kalah seru. Namun seperti malam sebelumnya, sang permaisuri menghentikan ceritanya saat kisah sedang mencapai klimaksnya, dan berjanji untuk melanjutkan kisahnya lagi besok malam. Begitu seterusnya setiap malam, sang permaisuri berhasil bertahan hidup dengan menceritakan kisah2 bersambung kepada sang raja.

Akhirnya selama 1001 malam, sang permaisuri terbebas dari hukuman mati. Raja pun menarik hukum hukuman mati tersebut karena sang permaisuri mengingatkan tentang perilaku sang raja yang tidak baik. Permaisuri mengingatkan melalui pesan2 moral dalam kisah2 yang diceritakannya. Alhasil, raja pun menyesali perilakunya dan kembali menjadi raja yang bijaksana.

Nah, kisah2 yang diceritakan oleh permaisuri inilah yang kemudian disebut sebagai cerita 1001 malam (Story of One Thousand and One Nights)

No comments:

Post a Comment