Wednesday, April 21, 2010

Tips-tips berbicara di depan umum

Berikut adalah hal-hal mudah yang dapat menambah performa Anda saat berbicara di depan umum.

Perhatikan penampilan
Disukai atau tidak, kita sudah dinilai orang lain bahkan sebelum kita mengucapkan satu patah kata pun. Manusia secara otomatis membuat impresi dari penampilan kita. Oleh karena itu, gunakanlah pakaian yang menunjukkan bahwa kita adalah orang yang pintar dan perkataan kita dapat dipercaya. Perhatikan juga komunitas yang akan kita datangi (tentu kita akan terlihat konyol jika menggunakan stelan jas saat menjelaskan mengenai KB kepada ibu-ibu yang tinggal di kolong jembatan).

Jangan memikirkan hal-hal lain sebelum naik panggung
Berbicara di depan umum akan mendatangkan tekanan. Saat kita stress, otak cenderung memikirkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan kepentingan saat ini (berbicara di depan umum), seperti, “apa mobil sudah dikunci?”, “apakah kompor sudah dimatikan?”, atau “apakah e-mail dari rekan kerja sudah dibalas?” Jika banyak pikiran yang hadir dalam kepala kita sebelum berbicara di depan umum, kita akan makin nervous dan kehilangan kepercayaan diri. Untuk mengatasinya, ambillah beberapa saat sebelum naik ke podium untuk menenangkan diri. Kembalikan fokus kepada apa yang akan kita bicarakan.

Lakukan persiapan dengan matang
Apa yang kira-kira akan kita rasakan saat sudah di atas podium, dan menemukan kalau komputer tidak bisa dinyalakan, microphone mati, atau kertas catatan tidak terbawa? Tentu kita akan merasakan stress, bahkan setelah masalah itu terselesaikan. Oleh karena itu, pastikan semua alat bantu yang akan digunakan sudah siap, setidaknya setengah jam sebelum presentasi dimulai.

Bayangkan jalannya presentasi
Membayangkan proses dari sesuatu yang akan kita jalankan terbukti dapat membantu kita meningkatkan performa saat melakukannya. Oleh karena itu, ada baiknya kita membayangkan bagaimana jalannya presentasi sebelum naik ke panggung. Ingat-ingat lagi alur yang akan kita bawakan, data-data yang akan kita berikan, dan humor-humor (kalau ada) yang akan kita lemparkan.

Berikan contoh-contoh yang dekat dengan kehidupan pendengar
“Hemorrhage adalah saat darah tersumbat di pembuluh, sehingga pembuluh tersebut pecah.” Orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sains pasti akan mengernyitkan dahi mendengar kalimat di atas. Tapi, bahkan orang tak berpendidikan dapat mengerti Hemorrhage jika kita menggambarkannya seperti “Jembatan yang macet total, tapi dari arah belakang mobil terus berdatangan. Sehingga akhirnya jembatan tersebut ambruk.” Sesulit apa pun penjelasan kita akan dengan mudah diterima jika ada ilustrasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Jangan malas mencari ilustrasi agar penjelasan kita mudah diterima.

Perhatikan latar pendidikan dan sosial pendengar
Seorang pengajar koperasi untuk pelaku usaha kecil di pelosok Indonesia menyimpulkan bahwa daya tangkap seseorang dipengaruhi oleh jenjang pendidikan dan tingkat kesejahteraan ekonominya. Oleh karena itu, kecepatan perpindahan materi dan tingkat kesulitan penggunaan istilah harus disesuaikan dengan pendengar yang kita hadapi.

Perbanyak “jam terbang”
“Practice makes perfect.” Maka, ambillah setiap kesempatan untuk berbicara di muka umum. Selain kita jadi tahu strategi apa yang tepat untuk kita, tingkat stress juga akan menurun saat kita makin terbiasa berbicara di depan umum.

Sumber :

No comments:

Post a Comment